Ringkasan Runtut Pijar

12 Agu

tugas bacaan _Runtut Pijar_

Ringkasan Runtut Pijar

12 Agu

tugas bacaan _Runtut Pijar_

CARA MEMBUAT KAOS LUKIS

22 Des

CARA MEMBUAT KAOS LUKIS

Kaos Lukis Adalah sebuah karya seni yang terbuat dari media kaos berbahan kain katun dan di lukis dengan menggunakan alat seperti layaknya melukis di kanvas ,hanya saja berbeda jenis media maupun cat nya . Kaos Lukis atau biasa di sebut T-Shirt Painting sudah populer setelah sebelumnya hanya sekedar sebatas hobi saja . Namun sekarang kaos lukis menjadi tren tersendiri di kalangan anak muda maupun tua . Kaos lukis sangatlah cocok untuk kamu yang ingin membuat usaha kecil kecilan . Dan bahkan kamu bisa mendapatkan omset yang besar jika alternatif bisnis kaos lukis terus kamu kuasai dengan memanfaatkan pangsa pasar . Umumnya kaos lukis bervariasi bentuk motivnya , sebagai contoh di daerah perkotaan banyak yang memproduksi kaos lukis dengan motiv tulisan ,wajah realis ,kartun ,karikatur , batik dlsb .
Dikalangan mahasiswa ,kaos lukis di jadikan bisnis sampingan ,mengingat sebagai langkah menambah uang saku ,mereka menjualnya dari teman ke teman .Sedang di kalangan umum mereka ada yang menjual hasil karya nya melalui online . Hal ini memungkinkan kita bisa mematok harga yang lumayan tinggi . Berbeda jika kita berjualan dengan lapak di pinggir jalan ,harga pasti jatuh di bawah harga pasaran . Akan tetapi jika kita membuka lapak berupa kios , banyak kemungkinan pelanggan yang membeli adalah pelanggan yang sengaja mencari kaos lukis . Solusi lainnya kamu bisa juga menitipkan di distro distro sekitar wilayah kamu .
Beberapa keuntungan lebih bisa kita dapatkan hanya dengan berjualan kaos lukis saja di rumah , berikut di antaranya :

Limited Edition . Orang jauh lebih suka sebab hanya satu dan nggak ada yang lainnya . Meskipun di buat sama pasti ada letak perbedaan tersendiri jika yang di buat lebih dari satu.
Harga (Nilai jual ). Dari sudut pandang harga memang beda dengan harga kaos biasa . Minimal penjualan per pcs untuk kaos berkisar Rp.100.000 .
Kualitas . Di jamin awet sebab bahan kaos yang di produksi dan jenis catnya juga bagus .

Jadi tunggu apa lagi , kamu bisa memulainya saat ini . Ingat ini bisnis menjanjikan lho . Banyak yang sudah membuktikan dan mereka sukses hanya dengan berjualan kaos lukis saja . Dibawah ini saya berikan langkah dan bahan apa saja yang bisa kamu beli di toko.

BAHAN

Kaos polos Cutton Combed (bisa kamu dapatkan di grosir yang menjual kaos polos )
Pasta Sablon (Bisa kamu beli di toko sablon 1kg 40 ribu
Pewarna (Bisa kamu pake tinta sablon ) Saran saya pakailah cat akrilik 1 warna 25 ribuan di gramedia dlsb.
Lem Meja ( bisa kamu dapatkan di toko sablon )
Kuas Lembut
Botol kosong
Gundu
Kapur
Pensil
Papan (bisa kamu buat dari triplek atau papan kayu dan di sesuaikan ukurannya dengan besar kaos .
Air
Lap Tangan

CARANYA

Siapkan kaos polos
Oleskan lem meja di papan yang akan di jadikan bagian untuk melukis (depan /belakang)
Masukkan kaos dan ratakan permukaan yang akan di lukis
Siapkan pasta dan campur dengan air berikut warna akrilik sesuai selera saja . Saran saya lebih banyak pastanya aja . Masukkan dalam takaran botol
Tambahkan gundu lalu kocoklah hingga encer (tingkat ke enceran sesuai selera )
Jika warna pitih hanya pasya saja tidak mengapa.
Siapkan acuan
Lalu mulailah dengan melukis dengan permulaan membuat sket jika kaos hitam atau warna gelap ,gunakan kapur putih , jika kaos putih gunakanlah pensil.
Setelah sket jadi blok saja dengan pasta dulu .
Baru membuat pola atau gambar sesuai keinginan kita .
Rendam kuas dengan air seketika berganti kuas yang lain agar kuas tidak rusak
Jika sudah jadi jemur dan setrika lah kaos tersebut untuk membuat tinta menjadi semakin menempel pada kaos . Dan jika hanya di jemur saja maka tinta akan terkelupas ketika di cuci .
Langkah terakhir mengemas dan siap di pasarkan .

Belajar Memahami

6 Jul

Untuk bisa memahami orang lain, belajarlah terlebih dahulu memahami diri sendiri, karena dengan demikian Anda berusaha dan tahu bagaimana seharusnya berperilaku supaya Anda dipelakukan yang sama seperti yang Anda inginkan orang lain lakukan terhadap Anda.

Dinginnya Malam Sepi

10 Mei

Aku dalam kesendirian, hening, di malam yang dingin.

menyepi seorang diri, hanya aku sendiri.

Sepinya malam semakin membuatku merasa kesepian,

meski ada orang-orang disekeliling.

dan aku berdiri ditengah malam yang dingin.

berkeliling, mengelilingi dingin dan sepinya malam ku sendiri.

Di tengah malam yang dingin, ku melihat sebinar cahaya kecil

dalam hati ku menggumam…hemmmmmmmm,,,

apakah cahaya itu, cahaya orang yang datang untuk menghampiriku dan menemani malam yang sepi dan dingin ini.

semakin mendekat cahaya itu, semakin hati ini berkata.

Mungkinkah ada orang yang datang dan menemaniku

di malam yang sunyi dan dingin ini.

dan cahaya itu semakin mendekat, dan mendekat.

dalam hatiku bertanya kembali, mungkinkah itu orang yang datang dan mau menemaniku di malam yang sunyi dan dingin ini.

mataku semakin berat bagai lampu yang dayanya menurun karena larut dan dinginnya malamku.

seketika aku mencoba membuka mataku dengan paksa seolah-olah bagai mendongkrak beratnya malam yang dingin dan sepi.

dan aku tersentak, ketika cahaya itu sudah didepan mata

mengapa tidak, ternyata itu hanya cahaya sepasang kunang-kunang yang lagi berkeliling ditengah malam yang dingin dan sepi.

ku usap mata ini, meyakinkan apakah ini benar,,,,,,

setelah mata benar-benar sadar,,ternyata benar itu hanya cahaya sepasang kunang-kunang yang lagi berkeliling ditengah malam yang dingin dan sepi…

seketika itu, sirnalah harapan ku….dan benar tidak ada yang datang

dan aku tetap sendiri menikmati larutnya malam yang dingin dan sepi.

BY. Uwel

jangan berhenti pada satu titik

10 Mei

Setiap orang mungkin gagal dibeberapa titik namun ia tidak menyadari dibeberapa titik lainnya sebenarnya ia berhasil dan bahkan akan menyelesiakan titik-titik itu..namun terkadang kita kurang bersabar untuk menyelesikannya sampai pada titik itu.  Sahabat inspirasiku, bertahanlah dan terus berjuang, sedikit lagi anda akan menjadi pemenang dalam kehidupan. GB

Orang Susah

10 Mei
Orang susah ialah mereka yang tak pernah mau ikut aturan n tak menghrgai aturan, dan mereka yang selalu manja dengan keadaan dan keadaan menguasai mereka..
By: Uwel Pantax

Mempertahankan Prisnsip Dalam Kehidupan

27 Jun

Mempertahankan Prisnsip Dalam Kehidupan
===========================

Kisah yang menarik dimana tetap mempertahankan prinsip menjadi orang baik dan penuh pengharapan kepada Tuhan. David kuliah di fakultas perdagangan Arlington USA. Kehidupan kampusnya, terutama mengandalkan kiriman dana bulanan secukupnya dari orang tuanya. Entah bagaimana, sudah 2 bulan ini orang rumah tidak mengirimi uang ke David lagi. Di kantong David hanya tersisa 1 keping dollar saja. David dengan perut keroncongan berjalan ke bilik telepon umum, memasukkan seluruh dananya, yaitu satu keping uang logam itu, ke dalam telepon. “Halo, apa kabar?” telpon telah tersambung, ibu David yang berada ribuan km jauhnya berbicara. David dengan nada agak terisak berkata: “Mama, saya tidak punya uang lagi, sekarang lagi bingung karena kelaparan.”
Ibu David berkata: “Anakku tersayang, mama tahu.”
“Sudah tahu, kenapa masih tidak mengirim uang?” David baru saja hendak melontarkan dengan penuh kekesalan pertanyaan tersebut kepada sang ibu, mendadak merasakan perkataan ibunya mengandung sebuah kesedihan yang mendalam. Firasat David mengatakan ada yang tidak beres, ia cepat-cepat bertanya, “Mama, apa yang telah terjadi di rumah?”
Ibu David berkata, “Anakku, papamu terkena penyakit berat, sudah lima bulan ini, tidak saja telah meludeskan seluruh tabungan, bahkan karena sakit telah kehilangan tempat kerjanya, sumber penghasilan satu-satunya di rumah telah terputus. Oleh karena itu, sudah 2 bulan ini tidak mengirimimu uang lagi, Mama sebenarnya tidak ingin mengatakannya kepadamu, tetapi kamu sudah dewasa, sudah saatnya mencari nafkah sendiri.”
Ibu David berbicara sampai disitu, tiba-tiba menangis tersedu sedan. Di ujung telepon lainnya, air mata David juga “tes”, “tes” tak hentinya menetes, dan ia berpikir Kelihatannya saya harus drop out dan pulang kampung.” David berkata kepada ibunya, “Mama, jangan bersedih, saya sekarang juga akan mencari pekerjaan, pasti akan menghidupi kalian.”

Pada detik ketika David mengatakan “Sampai jumpa” kepada ibunya dan meletakkan gagang telpon itu, sungguh luar biasa menyakitkan, karena prestasi kuliahnya sangat bagus, selain itu ia juga menyukai kehidupan di kampus fakultas perdagangan Arlington tersebut. Sesudah meletakkan gagang telpon, pesawat telpon umum tersebut mengeluarkan bunyi gaduh, David dengan terkejut dan terbelalak menyaksikan banyak keping dollar menggerojok keluar dari alat itu.
David berjingkrak kegirangan, segera menjulurkan tangannya menerima uang-uang tersebut. Sekarang, terhadap uang-uang itu, bagaimana menyikapinya? Hati David masih merasa sangsi, diambil untuk diri sendiri, 100% boleh, pertama: karena tidak ada yang tahu, ke dua: dirinya sendiri betul-betul sedang membutuhkan. Namun setelah bolak- balik dipertimbangkan, David merasa tidak patut memilikinya. Setelah melalui sebuah pertarungan konflik batin yang hebat, David memasukkan salah satu keping dolar itu ke dalam telepon dan menghubungi bagian pelayanan umum perusahaan telepon. Mendengar penuturan David, nona petugas pelayanan umum berkata, “Uang itu milik perusahaan telepon, maka itu harus segera dikembalikan (ke dalam mesin telepon).”
Setelah menutup telepon, David hendak memasukkan kembali keping logam uang itu, tetapi sekali demi sekali uang dimasukkan, pesawat otomat itu terus menerus memuntahkannya kembali. Sekali lagi David menelepon, dan petugas pelayanan umum yang berkata, “Saya juga tak tahu harus bagaimana, sebaiknya saya sekarang minta petunjuk atasan.” Nada bicara David yang sendirian dan tiada yang menolong memancarkan getaran kesepian dan kuyu, nona petugas pelayanan umum sangat dapat merasakannya, menilik perkataan dari ujung telepon dia merasakan seorang asing yang bermoral baik sedang perlu dibantu.
Tak lama kemudian, nona petugas pelayanan umum menelepon ulang pesawat otomat yang sedang bermasalah itu. Dia berkata kepada David, “Saya telah memperoleh ijin dari atasan yang berkata uang tersebut untuk anda, karena perusahaan kami saat ini tidak mempunyai cukup tenaga, tak ingin demi beberapa dollar khusus mengirim petugas ke sana.”
“Hore!”, David meloncat saking gembiranya. Sekarang, uang logam itu secara sah menjadi miliknya. David membungkukkan badannya dan dengan seksama nenghitungnya, total berjumlah 9 dollar 50 sen. Uang sejumlah ini cukup buat David bertahan hingga bekerja memperoleh upah pertamanya pada saat liburan nanti. Dalam perjalanan ke kampus, David tersenyum terus sepanjang jalan. Ia memutuskan membeli makanan dengan menggunakan uang itu lantas mencari pekerjaan.
Liburan telah tiba, David telah memperoleh pekerjaan sebagai pengelola gudang supermarket. Pada hari tersebut, David menjumpai boss perusahaan supermarket, menceritakan kepadanya tentang kejadian di telepon umum dan keinginannya untuk mencari pekerjaan. Si boss supermarket memberitahu David boleh datang bekerja setiap saat, tidak hanya pada liburan saja, sewaktu kuliah dan tidak terlalu sibuk juga boleh bergabung, karena boss supermarket merasa David adalah orang yang tulus dan jujur, terutama adalah orang yang seksama, membenahi gudang mutlak bisa dipercaya. David bekerja dengan sangat giat, boss sangat mengapresiasinya dan juga merasa kasihan. Si boss memberinya upah dobel.
Sesudah menerima gaji, David mengirimkan keseluruhan gajinya kepada sang ibu, karena pada saat itu David sudah mendapatkan info bahwa ia berhasil memperoleh bea siswa untuk satu semester berikutnya. Sesudah 1 bulan, uang dikirim balik ke David. Sang ibu menulis di dalam suratnya: “Penyakit ayahmu sudah agak sembuh, saya juga telah mendapatkan pekerjaan, bisa mempertahankan hidup. Kamu harus belajar dengan baik, jangan sampai kelaparan.” Sesudah membaca surat itu, David menangis lagi. David tahu, meski orang tuanya menahan lapar, juga tidak bakal meminta uang kepada David yang sedang perlu dibantu. Setiap kali memikirkan hal ini, David berlinang bersimbah air mata, sulit menenangkan gejolak hatinya.

Setahun kemudian, David dengan lancar menyelesaikan kuliahnya. Setelah lulus, David membuka sebuah perusahaan, tahun pertama, David sudah mengantongi laba US $ 100.000. Ia senantiasa tak bisa melupakan kejadian di telepon umum. Ia menulis surat kepada perusahaan telepon tersebut: “Hal yang tak bisa saya lupakan untuk selamanya ialah, perusahaan anda secara tak terduga telah membantu dana US $ 9,50 kepada saya. Perbuatan amal ini, telah membuat saya batal menjadi pemuda drop out dan menuju kondisi miskin, bersamaan itu juga telah memberi saya energi tak terhingga, mendorong saya setiap saat tidak melupakan untuk berjuang. Kini saya mempunyai uang, saya ingin menyumbang balik sebanyak US $ 10.000 kepada perusahaan anda, sebagai rasa terima kasih saya.”
Boss perusahaan telpon bernama Bill membalasnya dengan surat yang dipenuhi antusiasme: “Selamat atas kesuksesan kuliah anda dan usaha yang telah berkembang. Kami kira, uang tersebut adalah uang yang paling patut kami keluarkan. Ini bukannya merujuk pada $9,50 yang dikembalikan dengan $10.000, melainkan uang itu telah membuat seseorang memahami sebuah petuah tentang prinsip tertinggi dalam kehidupan.”

Amen
Tuhan Yesus Memberkati

Kisah Perjuangan Seorang Ayah

27 Jun

Kisah Perjuangan Seorang Ayah
====================

Pak Jun Nan tinggal di sebuah dusun yang berada di daratan China, ia ditemani oleh seorang istri yang baik dan setia. sehari-hari mereka menghabiskan waktunya hanya bercocok tanam. Dalam panen pada musimnya sang suami menyuruh istrinya untuk menyimpan hasil penjualan tanaman mereka untuk keperluan anaknya yang sedang kuliah di koya Beijing. Kedua anaknya telah menetap di kota Beijing, Yang tertua sudah lulus dari kuliahnya dan bekerja di sebuah perusahan elit yang gajinya cukup buat kebutuhan dia sendiri, sedang yang bungsu masih kuliah semester 4. Suatu hari, pak jun nan, hendak berangkat dari desanya menuju kota Beijing, untuk menjenguk anaknya yang tinggal di kota beijing. Sambil membopong sekantung ketela merah kering ia menempuh jarak yang jauh ingin menjenguk anaknya yang sedang kuliah di Beijing. Ia rela sepanjang perjalanannya itu tidak mengeluarkan uangnya, karena bekal uangnya tidak banyak, maka dia hanya bisa meminta air minum dari depot ke depot sepanjang perjalanan yang dilewatinya. Sayang sekali dia sering sekali diusir pergi, orang-orang menganggapnya pengemis. Sebisa mungkin ia tidak naik kendaraan dan memaksakan diri berjalan kaki hingga mencapai kota terdekat dengan bandara, barulah dia naik taksi ke bandara. Ketika di bandara, ada pemeriksaan sebelum naik ke pesawat, petugas mengatakan bahwa karungnya itu terlalu besar, dan memintanya agar karung itu dimasukkan ke bagasi, namun dia mati-matian menolak, dia bilang takut ketelanya hancur, jika hancur anak bungsunya tidak mau makan lagi, dengan kewalahan akhirnya mereka memperbolehkan ia lewat. Dengan bertanya tanya kepada setiap orang maka akhirnya ia bisa memasuki dalam pesawat. Dengan membawa aroma tanah yang khas dari pedesaan, Ia menjadi pusat perhatian di antara para penumpang yang naik pesawat. Ketika pesawat sudah mulai terbang datar, para pramugari mulai melayani penumpang. Pramugari mulai menuangkan air. Hingga tiba di baris kursi dimana Pak Jun berada, dia terlihat duduk dengan sangat hati-hati, sedang karung goni bawaannya tidak diletakkan di tempat bagasi bawaan, tingkah si sang bapak ini membuat para pramugari merasa heran. Saat ditanya mau minum apa, dengan gugup dia menggoyang-goyangkan tangannya dan berkata tidak mau. Saat hendak dibantu untuk menyimpan karungnya di tempat bagasi dia juga menolak. Terpaksa pramugari membiarkan dia menggendong karung tersebut. Beberapa saat kemudian tiba waktunya untuk membagikan makanan, ia masih duduk dengan tegak dan tidak bergerak sama sekali, kelihatannya sangat gelisah, saat diberi nasi, dia tetap saja menggoyangkan tangannya menolak tanda tidak mau. Karenanya kepala pramugari datang menghampirinya dengan ramah menanyakan apakah dia sedang sakit. Dengan suara lirih dia berkata ingin ke toilet tapi dia tidak tahu apakah boleh berkeliaran di dalam pesawat, dia takut merusak barang-barang yang ada di dalam pesawat. Pramugari tersebut memberitahu pak Jun tidak ada masalah dan menyuruh rekannya untuk mengantarkan ke toilet. Saat menambahkan air untuk kedua kalinya, pak Jun hanya memperhatikan para penumpang yang sedang minum air yang diberikan oleh pramugari, ia hanya menelan liur sambil menerus menjilat-jilat bibirnya. Seorang pramugari memperhatikan, lantas menawarkan sesecangkir teh hangat kepada pak tua, ia langsung meletakkan di atas mejanya tanpa bertanya kepadanya. Ternyata tindakan pramugari itu membuat ia sangat ketakutan dan berkali-kali ia mengatakan tidak perlu, pramugari itu pun berkata kepadanya minumlah jika sudah haus. Mendengar demikian, dia buru-buru dia mengambil segenggam uang dari balik bajunya, semuanya berupa uang receh, dan disodorkan kepada pramugari tersebut. Sang pramugari kaget, dan ia mengatakan kepadanya bahwa minuman ini gratis. Sang bapak tidak percaya dengan perkataan itu. Sebab dia disepanjang perjalanan beberapa kali ia masuk ke rumah orang untuk meminta air minum tetapi tidak pernah diberi, bahkan selalu diusir dengan penuh kebencian. apalagi dipesawat yang mahal ini, pikirnya. Setelah diyakinkan beberapa kali oleh pramugari, maka akhirnya dia mau mempercayai, lalu perlahan-lahan meminum tehnya. Sang pramugari sangat iba dengan keadaan pak Jun nan tersebut, pramugari itu menanyakan apakah dia lapar, maukah memakan nasi, tetapi sang bapak masih tetap saja mengatakan tidak mau. Dia bercerita kepada pramugari itu, bahwa ia memiliki 2 orang putra, keduanya bisa diandalkan dan sangat berguna, keduanya diterima di perguruan tinggi, yang bungsu sekarang kuliah di semester 4, sedangkan si sulung telah bekerja. Kali ini dia ke Beijing menjenguk anak bungsunya yang sedang kuliah.

Selama dalam perjalanan di pesawat, Pramugari yang iba dengan pak Jun Nan itu, sangat rajin menuangkan air minum untuknya, dan pak Jun Nan selalu dengan sopan mengucapkan terima kasih. Saat pramugari memberikan makanan kepada pak Jun Nan, tetap saja ia menolak untuk menerima makanan itu, walaupun pramugari itu tahu perut pak Jun Nan sudah sangat lapar, ia tetap saja menolak dengan keras tidak mau makan. Lalu sang pramugari tersebut meletakkan di depan mejanya. Setelah merasa dekat dengan pak Jun Nan, akhirnya sang pramugari menawarkan dia, bahwa barang bawaannya aman jika disimpan dibagasi, dia berdiri dengan waspada dalam waktu lama, kemudian baru diletakkannya dengan hati-hati. Sampai menjelang pesawat akan mendarat, dia dengan sangat berhati-hati menanyakan kepada kami apakah kami bisa memberikan sebuah kantongan kepadanya, yang akan digunakan untuk membungkus nasi jatahnya tersebut untuk dia bawa pergi. Dia bilang selama ini dia tidak pernah mendapatkan makanan yang begitu enak, dan dia akan bawakan makanan itu untuk diberikan kepada anak bungsunya.Krena dia mengangap makanan yang istimewa ini akan membuat anaknya senang jika diberikan. Mungkin bagi sebagian orang, khususnya penumpang pesawat akan di anggap sesuatu hal yang biasa, tetapi ternyata lain dengan pak jun nan, ia begitu menganggapnya begitu berharga. Dia sendiri enggan untuk makan, dia menahan lapar, demi untuk disisakan bagi anaknya. Mendengar perkatan pak Jun Nan, maka sang pramugari tersebut terasa terharu, lalu ia langsung membungkus semua makanan yang tersisa karena tak terbagikan kepada penumpang pesawat. Lagi-lagi pak Jun Nan menolak dengan penuh kepanikan, dia bilang dia hanya mau mengambil jatahnya saja, dia tidak mau mengambil keuntungan dari orang lain. Kebanyakan para pramugari hampir berkaca-kaca matanya mendengar perkatan pak jun nan yang begitu sopan tapi tidak mementingkan dirinya sendiri. Setelah semua penumpang udh mulai berkurang dan pada turun. Tinggallah pak Jun nan seorang diri, para pramugari hendak membantunya membantunya membawakan karung goninya sampai ke pintu keluar. Saat mereka akan membantunya menaikkan karung goni tersebut ke punggungnya, secara tiba-tiba pak Jun Nan itu melakukan suatu tindakan yang mengejutkan para pramugari, dia berlutut di atas tanah. Dengan air mata berlinang dia bersujud kepada para pramugari dan mengatakan, “Kalian semua sungguh adalah orang-orang yang baik, kami orang desa sehari hanya bisa makan nasi satu kali, selama ini kami belum pernah minum air yang begitu manis, tidak pernah melihat nasi yang begitu bagus, hari ini kalian bukan saja tidak membenci dan menjauhi saya, malah dengan ramah melayani saya, sungguh saya tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada kalian, saya hanya bisa berharap kalian orang-orang yang baik suatu hari nanti akan mendapatkan balasan yang baik”. maka para pramugari yang sejak dari awal mengetahui pak jun nan, tidak lagi bisa menahan hatinya, mereka semua sampai meneteskan air mata melihat sikap dari pak Jun nan ini. Merka bersama- sama membangunkan pak jun nan, seorang pramugari, tak kuasa hingga ia memeluk pak jun nan dan berkata, “pak, kami pun sangat berterima kasih kepada Anda. karena dengan kehadiran bapak di pesawat ini telah membuka hati kami untuk bisa mengasihi lebih baik lagi kepada para penumpang.” Pramugari yang lain hanya mengangguk-angguk kepalanya sembari mengusap air matanya. Salah satu dri pramugari itu memanggil petugas yang berjaga dan menyerahkannya untuk membantunya sampai pintu keluar.

Di muka pintu bandara, kedua anaknya telah berdiri untuk menjemput orang tuanya, lalu anaknya yang bungsu mengambil karung yang di bawa ayahnya, lalu mereka menuju mobil yang di pinjam anak sulungnya dari perusahan dimana ia bekerja. Selama dalam perjalanan pak jun nan masih teringat akan kebaikan para pramugari tersebut, sampai-sampai ia meneteskan air matanya tatkala ia mengingat itu. Anaknya yang sulung kaget begitu melihat ayahnya menanggis dari kaca mobil. “papa kenapa menanggis.’ tanya sang anak sulung. Anaknya yang bungsu pun kaget mendengar perkatan kakaknya, dan ia pun menenggok ke belakang bangku, dimana mereka memang duduk di bangku depan. Setelah ia menenangkan hatinya, ia pun menceritakan; saat ia dalam perjalanan menuju bandara. di sepanjang perjalana ketika ia haus tidak ada seorangpun yang mau membrikan air kepadanya, bahkan ia di usir layaknya ia pengemis. Tetapi saat ia di pesawat, wanita-wanita itu tidak bosan-bosannya menawarkan air kepadanya, bahkan ia menuangkan minum hingga beberapa kali buat dia. Mendengar cerita papanya sang anak langsung terdiam, mereka membayangkan jerih payah ayah mereka yang hendak menyusul mereka. sehingga papanya itu rela berjalan begitu jauhnya untuk mereka, hanya untuk memberikan sedikit bekal buat mereka. karena kelelahan dalam perjalanan sang ayah pun tertidur. Sedang kedua anaknya selama dalam perjalanan hanya terdiam, mereka merenungkan perjuangan ayah mereka sehingga mereka bisa kuliah di kota besar ini. Apakah kelak bisa membalas kebaikan orang tuanya. Mungkin hanya waktu yang akan menentukan apakah ia bisa merawat orang tua mereka.

Amen
Tuhan Yesus Memberkati

Kasih Bukan Sekedar Ucapan

27 Jun
Susi dan andrew dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Andrew lebih muda 3 tahun dari susi. Orangtuanya adalah seorang petani kecil. Suatu hari, susi ingin membeli sebuah buku diary karena buku diary saat itu menjadi sesuatu yang trend. Semua gadis di sekolahnya terlihat membawa buku diary. Susi tak berani meminta kepada orangtuanya yang miskin, ia pun berani mencuri uang ayahnya dari penyimpanannya. Ketika sang ayah menyadari kehilangan uangnya, sang ayah pun memangil Anak2nya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Sang ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi ayah mengatakan, “Baiklah, kalau begitu kalian berdua layak dipukul!” Ketika sang ayah hendak mencambuk, tiba-tiba andrew berdiri membelakangi susi dan berkata, “Ayah, aku yang mengambil uag itu!” Mendengar perkatan andrew sang ayah llu mencambuki punggung andrew dengan bertubi-tubi. Sang ayah begitu marah sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai kehabisan nafas. Puas mencambuki, dengan marah ia berkata, “Kamu sudah berani belajar mencuri di rumah sekarang ya. Hal yang sangat memalukan, mau jadi apa nanti kamu kelak? hari ini yah ampuni kamu. jika kamu berani mengulang ayah akan usir kamu dari rumah.” Malamnya, sang ibu dan susi memeluk andrew. Tubuhnya penuh dengan luka tetapi andrw tidak menitikkan air mata setetes pun. Di tengah malam, susi tak dapat menahan diri dan menangis terisak-isak, andrew lalu menutup mulutnya dengan tangannya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi, kan semuanya sudah berlalu.” Susi pun mengangguk dan memeluk adiknya. Ketika andrew lulus SMP, ia hendak melanjutkan ke SMA. Pada saat yang sama susi diterima untuk masuk ke sebuah universitas di kota propinsi. Malam itu, sang ayah dan sang ibu membahas untuk anak2nya. Susi dan andrew mendengarnya percakapan kedua orang tuanya. “Kedua anak kita telah lulus dan mereka memberikan hasil yang begitu baik. Tapi kita tida ada biaya lagi buat meraka nutuk melnjutkan.” kata sang ayah kepada istrinya. Mendengar percakapan itu, tiba2 andrew keluar dari kamar dan menghampiri orang tuanya dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi. Saya telah cukup banyak membaca buku.” seketika sang ayah menampar andrew dan berkata, “Mengapa kamu mempunyai jiwa yang begitu lemah? Bahkan jika saya harus mengemis di jalanan, ayah akan menyekolahkan kalian sampai selesai!” Susi menganjurkan adik harus tetap sekolah dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya. Kalau tidak, ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini. Aku telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.” sang adik hanya duduk diam sambil berpikir. Keesokan harinya sebelum matahari menampakkan sinarnya, andrew berjalan keluar meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh. Dia sempat meletakan surat disamping ranjang susi. “Kak, kakak masuk saja ke universitas. Untuk bisa masuk k situ tidak mudah,jadi jangan sia2kan,kak. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimkan uang untukmu. saya sayang dengan kakak.” Setelah membaca surat itu, ia memegang kertas tersebut di atas tempat tidurnya dan menangis. Dengan uang yang sang ayah dan uang yang dihasilkan andrew dari mengangkut semen di lokasi konstruksi, akhirnya susi bisa sampai ke semester 6. Suatu hari, saat susi sedang belajar di kamarnya, tiba2 temannya masuk memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!” Susi terheran2, siapa gerangan orang mencarinya. Susi keluar dan melihat ternyata yang datang adalah adiknya. Seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir, lalu susi berkata, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kalau kamu adalah adikku?” Andrew menjawab sambil tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku ini.kak. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Susi merasakan badan bergetar, ia merasa terenyuh mendengar pengakuan adiknya dan air matanya pun membasahi matanya. Susi lalu menyapu debu-debu yang melekat di tubuh adiknya, dan dengan suara yang tersekat ia berkata, “Aku tidak peduli dengan omongan orang lain! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. Kamu adalah adikku sampai kapanpun juga…” Andre hanya tersenyum, dan dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepada susi dan berkata, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kakak juga harus memiliki satu.” Susi tidak dapat menahan dirinya lebih lama lagi. Lalu ia menarik adrew ke dalam pelukannya. Suatu saat,Susi berkenalan dengan seorang pemuda yang baik hati dan mereka pun berpacaran. Suatu hari, susi mengundang pacarnya untuk datang ke rumah. Ia berbicara dengan adiknya kalau besok sore pacarnya akan datang. mendengar pacar kakaknya akan datang, andrew lalu membersihkan rumah tanpa sepengtahuan kakaknya. Andrew memutuskan untuk pulang lebih awal untuk mmbersihkan rumah.kaca2 jendela yang pecah telah diganti, sarang laba2 di sapu dengan bersih, sampah kecil ia pungut dan kamar mandi pun ia sikat hingga bersih. Setelah pacarnya pulang, susi begitu gembira menari nari seperti seorang gadis kecil. lalu ia menghampiri ibunya dan berkata, “Bu, terima kasih ya, ibu sudah menghabiskan waktu dan tenaga untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi sang ibu menggeleng dan menjawab sambil tersenyum, “Itu bukan ibu yang kerjakan,nak. semua itu adalah hasil kerja adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.” Susi masuk ke dalam kamar adiknya. Ia Melihat muka andrew yang telah kurus, hati susi seperti ter’iris. Susi mengoleskan sedikit obat pada lukanya dan ia membalutnya dengan perban. “Apakah terasa sakit?” tanya susi. “Tidak, tidak sakit. Kakak tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu selalu berjatuhan di kakiku. Tapi itu pun tak dapat menghentikanku untuk bekerja.” jawab andrew. Seketika susi membalikan tubuhnya membelakangi andrew. Ia tidak kuat mendengar kata2 adiknya dan air matanya pun mengalir deras turun ke wajahnya.

Ketika Susi menikah, mereka akan tinggal di kota. Berapa kali susi dan suaminya mengundang orangtuanya untuk datang dan tinggal bersama, tetapi mereka tidak pernah mau. Bahkan andrew pun juga tidak setuju, dan ia hanya mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini. Biar nanti kakak tidak terlalu banyak bebannya” Akhirnya susi pun hanya berdiam dan mengalah. Suami susi akhirnya menjadi direktur di sebuah pabrik, suaminya menginginkan andrew mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi andrew menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras mau mandiri dan menjalani pekerjaan sebagai reparasi. Suatu hari, saat andirew di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ia mendapat sengatan listrik lalu terjatuh dari tangga, dan ia masuk rumah sakit. Susi dan suaminya pergi menjenguk andrew. Melihat gips putih pada kakinya, susi pun menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang mendapat luka serius seperti ini. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
“Pikirkan kak, kakak ipar baru saja jadi direktur dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer di tempat kakak ipar, nanti akan ada omongan dari para karyawan, dan reputasi kakak ipar akan jatuh.” jawab andrew. Mata suami susi mulai berkaca-kaca, susipun hanya dapat berkata dengan suara tercekat, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!” Andrew menggenggam tangan susi dan berkata, “Mengapa membicarakan masa lalu,kak? ” Susi pun dengan kesekian kalinya hanya terdiam dan menanggis mendengar kata2 adiknya.
Tak terasa Andrew telah menjalin hubungan dengan seorang gadis dusun yang sederhana. kemudian andrew menikahi gadis itu. Dalam acara pernikahannya, MC bertanya kepada andrew, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi dalam hidupmu?” dengan spontan tanpa berpikir ia menjawab, “Kakakku!” lalu andrew melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kejadian di masa kecilnya, yang bahkan tidak diingat oleh susi. “Ketika kami masih SD, sekolah kami berada di luar dusun jauh dari tempat kami tinggal. Setiap hari aku dan kakakku berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari di musim dingin, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya dan ia hanya memakai satu sarung tangan untuk berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya saat kami makan. Sejak hari itu saya berjanji, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan akan selalu baik kepadanya.” Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu berdiri dan memalingkan perhatiannya kepada susi. Bahkan suami susi tidak bisa menahan air mata turun.

CATATAN:
betapa indahnya, jika dalam suatu hubungan kita bisa mengasihi sesuatu bagi orang lain. Firman Tuhan mengatakan, “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.” 1 Yoh 4: 7. firman tersebut dengan jelas mengajak kita untuk bisa mengasihi bukan dengan kata2, tetapi mau mengasihi dengan tindakan. Dan sudah tentu dengan demikian maka kita bisa mengenal Allah dengan benar. Saudaraku, memang sangatlah sulit jika kita mengasihi dengan terus menerus, apalagi jkia orang yang kita kasihi itu tidak menghargai dengan apa yang kita perbuat. Sesungguhnya, jika kita tidak komitmen, maka kita akan cepat putus asa untuk mengasihi. Pilihlah orang2 yang mau di berkati dengan kasih dari Tuhan, mulailah berdoa dan berkomitmen, maka kita kita tidak pernah lelah untuk berbuat kebaikan bagi sesama kita.
Amin…
Tuhan Yesus memBerkati kita semua.